Wednesday, 07 june 2017
01.07
“ let the past be the past . . .
. .” – Retak, shireen wijaya
Assalamu’alaikum,
Selamat
malam, dini hari…
Untuk
dini hari yang masih mengingatkanku pada langkah awal sebuah kata yang di sebut
“kita”..
Flashback, march 14
2017.
“
box! Untuk yang mau naik kurata diwajibkan datang malam ini dikawah untuk
latihan”
Sore yang hambar untuk kabar yang hambar. Latihan.
Setelah melepasmu, aku kembali pada aktivitasku. Kembali
melakukan apa yang aku inginkan.
Dulu, kau sempat melarangku untuk ikut beladiri
manapun karna menurutmu itu bukan “bidangku”. fisikku tidak terlatih disana.
Kepergianmu membuatku menentang semuanya. Aku
benci semua yang kau larang, aku benci semua yang kau bicarakan, aku benci
semua hal yang ada pada dirimu. Semua hanya kebohongan bukan?.
Tidak ada yang menyenangkan berjalan dalam
bayang-bayang, begitupun aku.
Tidak ada yang menyenangkan dari sebuah
perpisahan, begitupun perpisahan kita.
Sudah lebih 2 tahun, aku mencoba menjadi diriku
sendiri. Melupakan apa yang pernah kita lalui, melupakan pengorbanan yang kau
lakukan, melupakan semuanya.
Aku sudah mulai kembali menjalani kehidupanku
seperti biasanya.
Persetan dengan kamu, persetan dengan keadaanku,
keadaan hatiku.
Aku mengikuti apapun sampai aku lelah, tak
bertujuan.
Aku mengikuti salah satu kegiatan beladiri
dikampusku meski aku tau benar kemampuanku hanya seujung kuku yang lainnya.
Terserah saja, memangnya siapa yang akan
membahagiakanku setiap saat selain diriku sendiri?
(Kawah tarung
derajat jambi, 19.00)
Latihan
dimulai.
Aku
mengikuti beberapa gerakan yang diajarkan oleh pembimbing.
Aku
adalah anak baru yang baru mengikuti
latihan dalam waktu tanggung , sulit
bagiku mengikuti gerakan mereka yang sudah memakai sabuk diatasku.
Aku
bersyukur pembimbing dapat membaca kesulitanku.
Ia membiarkan yang lain mengulangi materi dari
awal, sehingga aku tidak sendirian dalam melakukan teknik yang aku pelajari.
Latihan demi latihan ku ikuti hingga jam istirahat
tiba.
Ada banyak hal yang kami lakukan saat istirahat.
Ada yang minum, mulai berkomunikasi, melanjutkan
latihan, berfoto bersama dan lain sebagainya.
Namun ada satu hal yang tak disangka istirahat
waktu itu bukanlah sebuah jeda untuk latihan, tetapi berakhir kesedihan.
Aku dan teman teman lain mendengar kabar duka
bahwa salah satu anggota tarung derajat ada yang meninggal dunia akibat
kecelakaan. Akhirnya pembimbing memutuskan untuk mengakhiri latihan dan
berdiskusi dengan anggota lain dan pelatih untuk menentukan waktu berbela
sungkawa dan mengirimkan do’a bagi almarhum.
Dari latihan yang menyenangkan, berubah menjadi
suasana sedih. Semua orang bercerita, semua orang tidak menyangka, semua orang
turut bersedih dan berduka, sampai akhirnya pelatih kami datang dan membahas
apa yang harus kami lakukan untuk ikut berbela sungkawa dan menunjukkan
solidaritas dan kekeluargaan kami yang begitu kuat.
Keputusan awal kami mengirimkan do’a berupa surah
al-fatihah kepada almarhum dan akan mengunjungi keluarganya pada esok hari
mengingat rumah almarhum cukup jauh, butuh waktu 4 jam lebih untuk sampai
kesana.
Keputusan telah diambil, waktu juga sudah semakin
larut malam.
Beberapa orang pamit untuk pulang mengingat rumah
yang jauh dan keadaan tidak memungkinkan untuk pulang lebih larut.
|
Jaket.
Barang
pertama dan barang pengantar yang mempertemukanku pada seseorang yang baru,
pada seseorang yang hanya aku kenal dan sempat aku kagumi sesaat tanpa alasan.
Terlepas
dari kabar duka malam itu, aku bahagia.
Iya, aku
bahagia.
Bukan
karna orang lain sedang berduka, tapi karna ternyata masih banyak orang diluar sana yang mengkhawatirkan keadaanku
dengan tulus tanpa adanya kebohongan,
Ah,
sudah. terserahlah____________
Satu hal
yang aku sadari. setelah kepergianmu, ternyata aku tidak sepenuhnya sendirian.
Lalu apa masih pantas aku memikirkanmu selama ini? Apa masih pantas aku selalu
sibuk bertengkar dengan sisa perasaan dimasa lalu?. Bodoh.
Apapun yang
terjadi setelah malam itu, setidaknya aku masih dikelilingi orang orang yang
peduli.
Terimakasih
banyak atas pinjaman jaketnya…J
( aku tau kok yang minjemin rada nggak ikhlas,
wkwkwkwk. But thanks a lot again ˆˆ )
Wednesday,
14 june 2017
11.30
Behind
the scene….
(To be
continued…..)